Kemarin tepatnya, saya dan seorang teman pergi ke Madura untuk mengunjungi teman kami yang sedang menggelar hajatan pernikahannya. Nah ceritanya, teman saya ini orang Malang tulen yang belum pernah sekalipun pergi ke Madura. Ketika sampai di atas jembatan Suramadu, teman saya berujar seperti ini : “Eh Sob, serasa lagi naik rollercoaster ya”. Mendengar pernyataan itu, saya hanya manggut-manggut sambil tetap memegang setir kemudi agar kendaraan tetap stabil dengan kecepatan normal. Namun lama kelamaan saya jadi mikir, “apa benar ya yang di ucapkan teman saya, kalo perjalanan yang kami lalui di atas jembatan Suramadu seperti lagi naik rollercoaster. Ok lah, saya langsung tukar kendali dan saat itu, teman saya yang gantian menjadi “pak sopir”. Sementara saya, dengan segera mengambil notebook yang ada di jok kursi belakang untuk segera menulis agar ndak lupa tentang rollercoaster, sebagaimana yang di ungkapkan teman saya tadi.Ok , inilah hasil coretan saya di atas jembatan Suramadu :…………………….
“Pernah denger kata ‘Life Is Never Flat’ kan temen-temen?”
Pasti yang rajin nonton TV ingat sama slogan yang satu ini. Pertama denger kalimat ini, saya teringat sama statement orang tentang ‘kehidupan bagai rollercoaster’. Yah…. tidak Flat berarti naik turun kan?
Beberapa waktu lalu saya juga selalu menyetujui statement soal rollercoaster…tapi lama-lama saya suka memperhatikan rollercoaster (maklumlah, saya belum pernah ke Dufan naik rollercoaster, hehehehe)
Memang bener banget kehidupan ga flat alias ga datar gitu aja… akan ada banyak tikungan, tanjakan, pertigaan, perempatan, turunan dan banyak jenis gaya yang bisa kita hadapi dalam hidup ini. Tapi bukan rollercoaster….dan saya ga mau hidupku seperti rollercoaster…
Rollercoaster cuma bergerak naik turun, kadang turunnya lebih jauh daripada naiknya…yang lebih ga suka banget karena rollercoaster berakhir di puncak terbawah. Rollercoaster berhenti di bawah…bener kan? ga pernah berhenti di atas, kalopun berhenti hanya sebentar aja…
Hidup memang ga datar aja, kadang saya merasa begitu lemah, tapi setelah saya bangkit dari keterpurukanku, saya mendapati hidupku selangkah lebih maju dari sebelumnya. Ga seperti rollercoaster yang naik turun di ketinggian dan kedalaman yang ga jauh berbeda dari sebelumnya.
Jadi, ketika seseorang merasa begitu lemah, memang itu hal yang sangat wajar…tapi ketika dia ga pernah bangkit dan tetap merasa nyaman dengan kelemahannya, dia sama aja seperti rollercoaster. Ketika seseorang telah melalui banyak tantangan, ujian dan cobaan bahkan pasang surut imannya namun ga mengalami peningkatan apapun juga, dia sama banget seperti rollercoaster.
Anda mau jadi rollercoaster?
Kalo saya sih ga mau banget…
Saya belum menemukan ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan kehidupan yang saya jalani. Saya berjalan mengikuti aliran “takdir” kemana saya harus mengalir tapi saya bukanlah air. Saya melewati bebatuan terjal, pepohonan rindang, gunung, lembah dan sungai juga banyaknya jalan bercabang di hadapanku membuat saya terkadang harus kembali ke persimpangan dan mencoba jalan berikutnya sampai kutemukan jalan yang tepat, kemudian saya terjatuh karena kesembronoanku menganggap enteng bebatuan dan ilalang yang tampak menghijau dan begitu lebat.
Terkadang saya merasa lelah dan memutuskan kembali tapi belum sempat saya berbalik selalu ada cara yang Allah buat untuk saya ga berbalik. Tanpa saya sadari saya telah berjalan jauh dan tinggi, ketika saya melihat ke belakang. Saya mendapati diri ini begitu hebat…kaki ini tersandung karena enggan melihat ke bawah. Saya belajar banyak hal dari setiap medan yang saya lalui dan berusaha lebih berhati-hati lagi melalui medan yang akan saya lalui di hadapan. Saya masih belum tahu akhirnya, karena saya masih terus berjalan dan berjalan sampai waktunya Dia memutuskan bahwa waktu saya sudah selesai, maka saya akan berhenti…
Kehidupan bukanlah rollercoaster, saya ga ingin berhenti pada titik terbawah. Saya ingin berhenti ketika saya memang harus berhenti tepat dimana Pencipt saya menginginkan saya berada..
Dan saya percaya, Tuhan menginginkan yang terbaik untuk hidup yang saat ini saya jalani. Maka saya slalu percaya saya akan berhenti pada posisi terbaik menurut ukuranNya..
Masih nyampe Malang
Melintasi Kota Batu
Nyampe Daerah Kya-Kya, Surabaya
berada di atas Suramadu 1
berada di atas Suramadu 2
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.