Tag

, ,

Tulisan yang saya publish berikutnya adalah tentang pemulung, maksud dari tulisan ini bukan tentang kemanusiaan, tema sosial maupun cenderung memberi stigma negatif tentang suatu profesi tertentu. Ok…ayo kita mulai…

Pemulung, Pahlawan Tanpa JASA, Pahlawan yang lain yang eksistensinya nggak kita sadari…..menurut saya

Trus…..gimana sih pemulung di mata kita?

13518226511226463562

Untuk mendapatkan rupiah, seorang pemulung mesti melewati beberapa fase perjuangan yang tidak ringan. Mereka mesti menghadapi stigma yang sudah lama ditimpakan oleh para petugas Satpol PP. Mereka juga dicitrakan sebagai sampah yang mesti disingkirkan. Berkali-kali, mereka harus berhadapan dengan barikade petugas Tibum yang telah diindoktrinasi lewat dogma-dogma ketertiban umum yang menyesatkan. Penggarukan, penggusuran, atau pemaksaan kehendak, sudah merupakan hal yang biasa mereka lakukan kepada orang-orang yang dianggap menyandang masalah sosial. Dengan beban keranjang, para pemulung sering diangkut dengan cara paksa di atas mobil bak terbuka, seperti layaknya hewan yang akan dibawa kepasar. Di markas petugas, mereka tak jarang harus menghadapi petugas yang marah-marah.
Bukan hanya itu. Para pemulung juga harus menghadapi masalah konstruksi sosial dan kultur masyarakat. Para pemulung sering dicitrakan sebagai orang yang pantas dicurigai. Di jalan-jalan dan gang masuk kampung, misalnya, seringkali terpampang tulisan dengan huruf yang sangat mencolok: pemulung dilarang masuk. Mungkin ada memang beberapa pemulung yang “tersesat” sehingga punya keinginan untuk memiliki sesuatu yang tiba-tiba saja menggoda nafsu dan selera rendahnya. Tapi bukan berarti bahwa pemulung identik dengan maling kan?

Jadi pemulung bukanlah harapan dan cita-cita. Tak seorang pun yang menginginkan predikat semacam itu melekat pada dirinya. Namun, situasi kemiskinan struktural yang sudah demikian menggurita di negeri ini, disadari atau tidak, telah melahirkan terciptanya pemulung sebagai mata pencaharian baru. Jangan salahkan mereka jika kehadirannya terpaksa mengganggu kenyamanan pandangan mata para pemuja gaya hidup materialistis dan hedonis. Mereka rela berkorban untuk direndahkan martabatnya tanpa punya pamrih untuk menggugatnya, rela diberi stigma sebagai maling tanpa punya pamrih untuk melakukan pemberontakan. Mereka juga merelakan dirinya dipanggang terik matahari demi memenuhi tuntutan perut keluarga.

Kontras, dengan koruptor yang sudah jelas-jelas terbukti mengambil harta rakyat, tetapi masih menempuh berbagai cara untuk bisa lolos dari jeratan hukum. Yeah, mudah mudahan pengambil kebijakan segera memiliki kepekaan dalam menangani masalah-masalah sosial yang menghinggapi kaum dhuafa. Jangan menyusahkan rakyat yang sedang mencari peruntungan dan perbaikan nasib keluarganya, meski sebenarnya tugas negara memberikan jaminan penghidupan yang layak.

 Mereka rela berkorban untuk direndahkan martabatnya tanpa punya pamrih untuk menggugatnya, rela diberi stigma sebagai maling tanpa punya pamrih untuk melakukan pemberontakan.

semua pekerjaan tu mulia yg penting halal dan pemulung itu halal.

Lebih mulia pemulung, walaupun derajatnya hina. Dari pada koruptor, derajat sosialnya mulia karena uang,tapi derajat mereka di mata tuhan teteplah seorang pencuri, seorang maling yang membunuh perlahan-lahan orang satu negara.

Mungkin kita semua bisa belajar bagaimana sulitnya kehidupan pemulung-pemulung dinegeri kita. Jadi, stop mempersulit hidup mereka. mereka juga makhluk ciptaan YME seperti kita, dan biarkan mereka berkarya dilingkungan kita sebagai orang yang menerima dan menghargai apa yang kita buang. jika tidak ada mereka siapa lagi yang membersihkan sampah kita?

 Jadi kesimpulannya ,PEMULUNG ITU ADALAH  mereka bukan orang jahat yang berniat buruk, tetapi keadaan merekalah yang menuntut mereka demikian.

Pemulung adalah Pahlawan tanpa jasa, Pahlawan yang lain, yg eksistensinya tak kita sadari? Begini ya, coba pikir penghasilan kalo pemulung sehari berapa sih? 7-15rb paling banter paling 25rb. itu belum terhitung sakit hati mereka ketika diusir, ditendang satpol PP, dilecehkan, dicacimaki, di anggap lebih rendah dari PSK dan lain-lain. Mereka manusia juga tho, mereka cuma mencari nafkah yang halal.

Pemulung di TPA Punggur, f Alfian Lumban Gaol (11)

Topik dan tema ini, terinspirasi dari diskusi dan sharing teman – teman kaskus yang berniat memunculkan charity sosial untuk anak-anak pemulung.